Minggu, 09 Oktober 2016

Ringkasan Bab IV dan VI

BAB IV - KEPUTUSAN 

   Pengertian
   Keputusan adalah perbuatan yang mengambil sikap terhadap            kenyataan


  Unsur Keputusan
  ✘ Keputusan yang diambil seseorang merupakan perbuatan akal budinya.
  ✘ Keputusan = mengakui atau memungkiri kesatuan antara dua    hal.
  ✘ Hal yang satu adalah subyek dan yang lain adalah predikat.
  ✘ Keputusan dalam bentuk kalimat
  ✘ Keputusan = benar atau tidak benar
  ✘ Kata belum bisa disebut benar atau tidak benar
  ✘ Keputusan = benar, bila hal yang diakui atau dipungkiri           sesuai dengan kenyataan.
  ✘ Keputusan = tidak benar, bila hal yang diakui atau dipungkiri    tidak sesuai dengan kenyatan.


 Macam-Macam Keputusan
  Berdasarkan Sifat Pengakuan & Pengungkiran:
  1. Keputusan kategoris => predikat (P) menerangkan subyek (S)         tanpa syarat.
  ✘ Keputusan kategoris tunggal (memuat hanya satu S dan satu    P)
  ✘ Keputusan kategoris majemuk (memuat lebih dari satu S         atau P)
  ✘ Keputusan kategoris menyatakan modalitas (cth: niscaya,         mungkin, tidak tentu, pasti, dsb)

       2. Keputusan Hipotetis => P menerangkat S dengan suatu syarat.
  ✘ Keputusan hipotetis kondisional (cth: Jika ..., maka ...)
  ✘ Keputusan hipotetis disyungtif (cth: Atau ..., atau ...)
  ✘ Keputusan hipotetis konyungtif (cth: Tidak sekaligus ... dan      ...)

   Keputusan selanjutnya dibagikan menjadi:
       1. Berdasarkan materi :
   ✘ Keputusan analitis => predikat menyebut sifat hakikat               subyek).
   ✘ Keputusan sintetis => (predikat menyebut sifat yang bukan       hakikat subyek).

        2. Berdasarkan keputusan positif / negatif :
   ✘ Positif => predikat disatukan dengan kata penghubung            dengan subyek dan merupakan satu kesatuan.
   ✘ Negatif => predikat yang disatukan dengan subyek tidak           sama.

        3. Berdasarkan luasnya :
   ✘ Universal => di mana predikat menerangkan dan mengakui      luas subyek.
   ✘ Partikular => di mana predikat menerangkan sebagian luas      subyek.
   ✘ Singular => di mana predikat menerangkan satu subyek            dengan tegas.


Keputusan A, E, I, O
Dilihat dari sudut, bentuk, dan luasnya, keputusan masih dapat
dibedakan menjadi : 
1. Keputusan A
    Keputusan afirmatif (positif) dan universal (singular).
    Cth : Semua mahasiswa IKIP lulus.
2. Keputusan E
    Keputusan negatif dan universal (singular).
    Cth : Kera bukan tikus.
3. Keputusan I
    Keputusan afirmatif (positif) dan partikular.
    Cth : Beberapa rumah retak karena gempa bumi.
4. Keputusan O
    Keputusan negatif dan partikular.
    Cth : Beberapa orang tidak suka tertawa.


Luas Predikat
Ada beberapa ketentuan luas predikat, antara lain :
1. Dalam keputusan afirmatif, seluruh luas subyek dimasukan dalam luas predikat.
    Cth : Bunga adalah tumbuhan.
2. Dalam keputusan negatif, seluruh luas subyek tidak dimasukan dalam luas predikat.
    Cth: Bunga bukan binatang.

Ada beberapa hukum luas predikat, antara lain :
1. Predikat adalah singular, tegas menunjukkan satu golongan, individu/barang.
    Cth : Dialah yang pertama-tama melihat kelas itu.
2. Dalam keputusan afirmatif, predikat partikular (kecuali singular).
    Cth : Semua kera adalah binatang. Kera itu adalah binatang.
3. Dalam keputusan negatif, predikat universal (kecuali singular).
    Cth : Semua manusia bukanlah kera. Beberapa manusia bukanlah kera.



BAB VI - PENYIMPULAN

    Pengertian
    Penyimpulan adalah kegiatan manusia, yang bergerak menuju ke     pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan yang di                 milikinya itu.

    Macam-Macam Keputusan
    Dari sudut bagaimana terjadinya :
    1. Penyimpulan langsung (secara intuitif)
        Dalam penyimpulan ini tidak diperlukan pembuktian-                       pembuktian. Secara langsung dapat disimpulkan bahwa S = P.
    2. Penyimpulan tidak langsung
        Diperoleh dengan menggunakan term-antara (M). Dengan               term-antara diberikan alasan mengapa S = P atau S ≠ P.

    Dari sudut isi (benar) dan bentuk (lurus)nya :
    1. Apabila premisnya benar dan tepat.
    2. Apabila jalan pikirannya lurus.

    Hukum-Hukum Penyimpulan
    1. Jika premis-premis benar, maka kesimpulan benar.
    2. Jika premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, tetapi        dapat juga kebetulan benar.
    3. Jika kesimpulan salah, maka premis-premis salah.
    4. Jika kesimpulan benar, maka premis-premis dapat benar, tetapi         dapat juga salah.

    Induksi dan Deduksi
   1. Induksi adalah suatu proses ketika akal budi kita                                menyimpulkan dari pengetahuan yang 'khusus' ke yang                    'umum'.
   2. Deduksi adalah suatu proses ketika akal budi kita                              menyimpulkan dari pengetahuan yang 'umum' ke yang                      'khusus'.




Dibuat oleh : Sherin Setiani (705160193 / D)
Sumber : Buku Logika Selayang Pandang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar