Kamis, 06 Oktober 2016

SILLOGISME KATEGORIS

Disimpulkan suatu keputusan yang baru (kesimpulan). Setiap penyimpulan, di mana dari dua keputusan (premis-premis)

Sillogisme di bagi menjadi 2 macam 
Sillogisme kategoris Sillogisme yg premis-premis dan kesimpulannya berupa keputusan kategoris.
Sillogisme ini dibagi menjadi 2:
1.    Sillogisme kategoris tunggal
2.    Sillogisme kategoris tersusun

Sillogisme hipotesis  Sillogisme yg terdiri atas satu premis atau lebih yg berupa keputusan hipotesis.
Sillogisme ini dibagi menjadi 3:
1. Sillogisme (hipotesis) kondisional
2. Sillogisme (hipotesis) disyungtif
3. Sillogisme (hipotesis) konyungtif


Sillogisme kategori tunggal
Bentuk sillogisme yang terpenting.
Terdiri atas tiga term;
  1. Subjek(S)
  2.  Predikat(P), dan
  3. Term-antara(M)

Biasanya sillogisme ini dibagankan sbg berikut:
Setiap manusia dapat mati M - P
Budi adalah manusia S - M
Jadi, budi dapat mati S - P

Term major
Predikat dan kesimpulan. Terdapat dlm kesimpulan dan salah satu premis.

Yang menyangkut term-term :
1 . Sillogisme tdk boleh mengandung lebih atau kurang dari tiga term
2 . Term-antara (M) tdk boleh masuk (terdpt dlm)
3 . Term subjek dan predikat dlm kesimpulan tdk boleh lebih luas drpd dlm premis
4 . Term-antara (M) harus sekurangnya satu kali universal.

Yang menyangkut keputusan :
     Jika kedua premis alternatif atau positif
     Kedua premis tdk boleh negatif
     Kedua premis tdk boleh partikular
     Kesimpulan baru sesuai dg premis yg paling lemah

Susunan sillogisme yang lurus
Merupakan bentuk logis dari penyimpulan. Penyimpulan tersusun dari tiga term.

Susunan yang pertama :
 M
P
 S
M
 S
P
Susunan yang kedua :
P
M
S
M
S
P
Susunan yang ketiga :
M P
M S
S
P
Susunan yang keempat :
 P – M
 M – S
 S – P
Sillogisme tersusun
Ada beberapa sillogisme, yaitu:
      Epicherema : sillogisme yg salah satu premisnya disambung dg pembuktian
      Enthymema : sillogisme yg salah satu premisnya dilampaui
      Polysillogisme : suatu deretan sillogisme
      Sorites : suatu macam polysillogisme, suatu deretan sillogisme. 

Sillogismes hipotesis
Sillogismes hipotetis terdiri atas sillogismes (hipotesis) kondisional, sillogisme (hipotesis) disyungtif dan sillogismes (hipotesis) konyungtif.

Sillogisme (hipotesis) kondisional
Sillogisme yang premis majornya berupa keputusan kondisional. Keputusan kondisional dibagi menjadi dua bagian yaitu: jika.....,maka.....

Sillogisme (hipotesis) disyungtif :
Sillogisme yg premis majornya terdiri dari keputusan disyungtif. Premis minor mengakui atau memungkiri salah satu kemungkinan dlm premis major.
Kesimpulan mengandung kemungkinan yg lain.
Sillogisme (hipotesis) disyungtif dibedakan menjadi 2 yaittu dlm arti sempit dan dlm arti luas. 
Sillogisme (hipotesis) disyungtif dlm arti sempit
Sillogisme ini hanya mengandung dua kemungkinan, tdk lebih dan tdk kurang.
Sillogisme (hipotesis) disyungtif dlm arti luas 
Dalam sillogisme ini terdpt dua kemungkinan yg hrs dipilih. Tetapi kedua kemungkinan ini dpt sama-sama benar juga.

Sillogisme (hipotesis) konyungtif : premis majornya berupa keputusan konyungtif.

Sillogisme ini bisa nampak dlm dua kemungkinan:



  1.      Kemungkinan yang pertama disebut alternatif negatif
  2.      Kemungkinan yang kedua disebut negatif alternatif

Dilemma
Dalam arti sempit yaitu suatu pembuktiaan. Dlm pembuktiaan itu ditarik kesimpulan yg sama dari dua atau lenih dari keputusan disyungtif.





Created by :

Nama : Adelia Tiara N.N 
NIM   : 705160191
Kelas  : D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar