Selasa, 11 Oktober 2016

Ringkasan Bab VI dan IX

Mega Alfathirah (705160218)
Sumber : Logika Selayang Pandang (Alex Lanur OFM)





Penyimpulan
  • ·         Penyimpulan adalah suatu kegiatan manusia yang tertentu
  •       Disebut ‘kegiatan manusia’
  • ·         Dengan kata ‘bergerak’ mau dinyatakan perkembangan pikiran manusia
  • ·         ‘ke pengetahuan yang baru’ menunjukan tujuan yang mau dicapai dalam pemikiran
  • ·         ‘dari pengetahuan yang telah dimiliki’meunjukan titik pangkal serta dorongan untuk maju.
  • ·         ‘berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya itu’ menunjukan bahwa antara pengetahuan yang  baru dan pengetahuan yang lama ada hubungan yang bukan kebetulan

    •        Kesimpulan bisa lurus, bisa tidak lurus ataupalsu. Kesimpulan itu lurus, apabila harus dan dapat ditarik dari antecendensnya. Kesimpulan itu tidak lurus ataupalsu, apabila tidak dapat atau tidak boleh ditarik dari padanya.

Macam-macam kesimpulan
-  Penyimpulan yang langsung (secara intuitif)
 Penyimpulan tidak langsung

Kesimpulan pasti benar:
 Apabila premisnya benar dan tepat.
 Apabila jalan pikirannya lurus.

Hukum-hukum yang berlaku untuk segala macam penyimpulan:
- Jika premis benar, maka kesimpulannya juga benar.
-  Jika premis salah, maka kesimpulan bisa salah, bisa juga kebetulan benar.
- Jika kesimpulan salah, premisnya juga salah.
-  Jika kesimpulan benar, premisnya dapat benar, tetapi dapat juga salah.

Dengan ini dekatakan bahwa:
-  Jika premispremis benar, tetapi kesimpulan salah, maka jalan pikirannya (bentuknya) tidak lurus
-  Jika jalan pikirannya memang lurus, tetapi kesimpulannya tidak benar, maka premispremisnya salah. Dari salahnya kesimpulan dapat dibuktikan salahnya premis-premis.

Ketika perlawanan subaltern dibicarakan  kata induksi dan deduksi:
  •   Induksi adalah suatu proses yang tertentu.  Dengan ini kita mengetahui hal yang individualke     tingkat universal
  •  Abstraksi : dengan melepaskan sifatsifat konkret, kita menentukan inti, hakekat sesuatu. ‘
  •   Deduksi, kita meyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus ke tingkat umum.



Azas-azas Pemikiran
Azas merupakan dasar yang terdalam dari setiap pemikiran dan pengetahuan.
>    > Sesuatu yang mendahului
      > Titik pangkal sesuatu muncul dan dimengerti.
      >  Sedangkan azas pemikiran adalah pengetahuan dari pngetahuan lain yang bergantung dan             dimengerti.


Azas Primer
-        -   Mendahului azas lainnnya
-         -  Tidak tergantung pada azas lain.
-         -  Berlaku untuk segala sesuatu yang ada, termasuk logika.
   1Azas Identitas                                                                                     - Apabila sesuatu diakui, semua kesimpulan yang lain ditarik dari pengakuan itu juga harus diakui. - -  Apabila sesuatu diakui, lalu kesimpulan yang ditarik dari padanya dimungkiri, hal itu menyatakan bahwa pengakuan tadi di batalkan lagi.
2  2. Azas Kontradiksi
    Menanti azas identitas dengan menjaukan diri dari kontradiksi. Atau, tidak boleh membatalkan atau memungkiri begitu saja sesuatu yang sudah diakui.
3    3.  Azas penyisihan-kemungkinan-yang ketiga
    Artinya, jika ada dua keputusan yang kontradiksi, pastilah salah satunya salah. Sebab, keputusan yang satu menghancurkan keputusan yang lain. Tidak mungkin keduanya sama-sama benar atau salah.
4    4.   Azas-alasanyang mencukupi


Azas sekunder
-        -   Pengkhususan dari azas primer
-        -   Dapat dipandang dari sudut isinya dan dari susut luasnya
1.     -   Dari sudut isinya
Ø  Azas kesesuaian, menyatakan bahwa ada dua hal yang sama. Salah satu dari diantaranya sama dengan hal yang ketiga. Dengan demikian hal yang lainjuga sama dengan hal ketiga tadi. Misalnya s=m , m=p maka s=p
Ø  Azas ketidaksesuain, menyatakan bahwa ada dua hal yang sama. Tetapi salah satu dari diantaranya tidak sama dengan hal yang ketiga, dengan demikian hal yang lain juga tidak sama dengan hal ketiga tadi. Misalnya A itu B, tetapi B bukan C, maka A bukan C.
2     -   Dari sudut luasnya
Ø  Azas dikatakan tentang semua,  apa yang secara universal diterapkan pada seluruh lingkungan suatu pengertian (subjek), juga bolehditerapkan pada semua bawahannya.
Ø  Azas ridak dikatakan tentang manapun juga, apa yang universal tidak dapat diterapkan pada suatu pengertian (subjek), jiga tidak dapat diterapkan pada semua bawahannya.
Penyimpulan pada umumnya:
-      -  Yang sesuai dengan antecendes,juga sesuai dengan consequens. Tetapi sebaliknya, tidak pasti.       Sebab, dari premis-premis yang salah secara kebetulan bisa ditarik kesimpulan yang benar.
2     -   Yang tidak sesuai dengan antecendes, juga tidak sesuai dengan consequens. Sebaliknya, tidak pasti.
Penyimpulan modal:
1     -     Premis yang mutlak juga menghasilkan kesimpulan yang mutlak. Tetapi kesimpulan yang mutlak dapat berasal dari premis-premis yang mutlak atau yang ‘kebetulan’.
2    -   Premis yang mustahil dapat menghasilkan kesimpulan yang benar atau salah.
3    -     Dari ‘ada’boleh ditarik kesimpulan ‘mungkin’. Sebaliknya tidak boleh.
4    -    Dari ‘tidak mungkin’ boleh ditarik kesimpulan ‘tidak ada’. Sebaliknya tidak boleh.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar