Mega Alfathirah (705160218)
Sumber : Logika Selayang Pandang (Alex Lanur OFM)
Penyimpulan
- · Penyimpulan adalah suatu kegiatan manusia yang tertentu
- Disebut ‘kegiatan manusia’
- · Dengan kata ‘bergerak’ mau dinyatakan perkembangan pikiran manusia
- · ‘ke pengetahuan yang baru’ menunjukan tujuan yang mau dicapai dalam pemikiran
- · ‘dari pengetahuan yang telah dimiliki’meunjukan titik pangkal serta dorongan untuk maju.
- · ‘berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya itu’ menunjukan bahwa antara pengetahuan yang baru dan pengetahuan yang lama ada hubungan yang bukan kebetulan
- Kesimpulan bisa lurus, bisa tidak lurus ataupalsu. Kesimpulan itu lurus, apabila harus dan dapat ditarik dari antecendensnya. Kesimpulan itu tidak lurus ataupalsu, apabila tidak dapat atau tidak boleh ditarik dari padanya.
Macam-macam kesimpulan
- Penyimpulan yang langsung (secara intuitif)
- Penyimpulan tidak langsung
Kesimpulan pasti benar:
- Apabila premisnya benar dan tepat.
- Apabila jalan pikirannya lurus.
Hukum-hukum yang berlaku untuk segala macam penyimpulan:
- Jika premis benar, maka kesimpulannya juga
benar.
- Jika premis salah, maka kesimpulan bisa salah,
bisa juga kebetulan benar.
- Jika kesimpulan salah, premisnya juga salah.
- Jika kesimpulan benar, premisnya dapat benar,
tetapi dapat juga salah.
Dengan ini dekatakan bahwa:
- Jika premispremis benar, tetapi kesimpulan
salah, maka jalan pikirannya (bentuknya) tidak lurus
- Jika jalan pikirannya memang lurus, tetapi
kesimpulannya tidak benar, maka premispremisnya salah. Dari salahnya kesimpulan
dapat dibuktikan salahnya premis-premis.
Ketika perlawanan
subaltern dibicarakan kata induksi dan
deduksi:
- Induksi adalah suatu proses yang tertentu. Dengan ini kita mengetahui hal yang individualke tingkat universal
- Abstraksi : dengan melepaskan sifatsifat konkret, kita menentukan inti, hakekat sesuatu. ‘
- Deduksi, kita meyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus ke tingkat umum.
Azas-azas Pemikiran
> Azas merupakan dasar yang terdalam dari setiap
pemikiran dan pengetahuan.
> > Sesuatu yang mendahului
> Titik pangkal sesuatu muncul dan dimengerti.
> Sedangkan azas pemikiran adalah pengetahuan dari
pngetahuan lain yang bergantung dan dimengerti.
Azas Primer
- - Mendahului azas lainnnya
- - Tidak tergantung pada azas lain.
- - Berlaku untuk segala sesuatu yang ada, termasuk
logika.
1. Azas Identitas - Apabila sesuatu diakui, semua kesimpulan
yang lain ditarik dari pengakuan itu juga harus diakui. - - Apabila sesuatu diakui,
lalu kesimpulan yang ditarik dari padanya dimungkiri, hal itu menyatakan bahwa
pengakuan tadi di batalkan lagi.
2 2. Azas Kontradiksi
Menanti azas identitas dengan menjaukan
diri dari kontradiksi. Atau, tidak boleh membatalkan atau memungkiri begitu
saja sesuatu yang sudah diakui.
3 3. Azas penyisihan-kemungkinan-yang ketiga
Artinya, jika ada dua keputusan yang
kontradiksi, pastilah salah satunya salah. Sebab, keputusan yang satu
menghancurkan keputusan yang lain. Tidak mungkin keduanya sama-sama benar atau
salah.
4 4. Azas-alasanyang mencukupi
Azas sekunder
- - Pengkhususan dari azas primer
- - Dapat dipandang dari sudut isinya dan dari susut
luasnya
1. - Dari sudut isinya
Ø
Azas kesesuaian, menyatakan bahwa ada dua hal
yang sama. Salah satu dari diantaranya sama dengan hal yang ketiga. Dengan
demikian hal yang lainjuga sama dengan hal ketiga tadi. Misalnya s=m , m=p maka
s=p
Ø
Azas ketidaksesuain, menyatakan bahwa ada dua
hal yang sama. Tetapi salah satu dari diantaranya tidak sama dengan hal yang
ketiga, dengan demikian hal yang lain juga tidak sama dengan hal ketiga tadi.
Misalnya A itu B, tetapi B bukan C, maka A bukan C.
2 - Dari sudut luasnya
Ø
Azas dikatakan tentang semua, apa yang secara universal diterapkan pada
seluruh lingkungan suatu pengertian (subjek), juga bolehditerapkan pada semua
bawahannya.
Ø
Azas ridak dikatakan tentang manapun juga, apa
yang universal tidak dapat diterapkan pada suatu pengertian (subjek), jiga
tidak dapat diterapkan pada semua bawahannya.
Penyimpulan pada umumnya:
- - Yang sesuai dengan antecendes,juga sesuai dengan
consequens. Tetapi sebaliknya, tidak pasti. Sebab, dari premis-premis yang
salah secara kebetulan bisa ditarik kesimpulan yang benar.
2 - Yang tidak sesuai dengan antecendes, juga tidak
sesuai dengan consequens. Sebaliknya, tidak pasti.
Penyimpulan modal:
1 - Premis yang mutlak juga menghasilkan kesimpulan
yang mutlak. Tetapi kesimpulan yang mutlak dapat berasal dari premis-premis yang
mutlak atau yang ‘kebetulan’.
2 - Premis yang mustahil dapat menghasilkan
kesimpulan yang benar atau salah.
3 - Dari ‘ada’boleh ditarik kesimpulan ‘mungkin’.
Sebaliknya tidak boleh.
4 - Dari ‘tidak mungkin’ boleh ditarik kesimpulan
‘tidak ada’. Sebaliknya tidak boleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar